Sabtu, 31 Mei 2014

Momen ini, Momen Mereka?

4 Tahun berharga..
Tak habis senyum ini.
Tak kering air mata ini..
Jika semua coba di kenang.

duaribusepuluh.....
Tidak salah pilih dengan jurusan ini.
Tidak salah pilih dengan institusi ini.
Walau yang lain terang dengan gemerlapnya masing-masing.


duaribusepuluh.....
18 September 2010, kaki ini awal melangkah.
Kosong, lugu mungkin itu yang ada di pikiran.
Hanya terlihat sebuah kebanggaan.
Kebanggaan yang diperlihatkan kakak.

duaribusepuluh.....
Memang keras sudah tidak ada.
Memang penyamarataan sudah tidak ada.
Tapi maknanya masih kental pada saat itu.
Karena kami jurusan yang perlu akan itu.

duaribusepuluh.....
Kekeluargaan, kebersamaan, kebanggaan, kekompakan.
Itu semua yang coba ditanamkan.
Hampir sepuluh bulan.
Kami akrab dengan itu semua.

duaribusepuluh.....
perform dies... pameran...wisuda...djalan santej..perform archfest...puntang..inagurasi...
itu semua dibuat agar terbiasa...
hingga kelak kami punya...
sketchup comedy... cinderamata untukmu... tragedi 9 juli.. ARMAN...
karena kami terbiasa menginginkan momen..

duaribusepuluh.....
kini fasenya sudah kita lewati..
1 tahun kita belajar.
2 tahun kita mengaplikasikan.
1 tahun kita merasakan imipian kita..

duaribusepuluh.....
banyak yang kita dapat hingga saat ini..
banyak sekali yang kita lewati..
dulu kita punya panutan..
sekarang kita jadi panutan...

duaribusepuluh.....
zaman makin maju..
pola pikir makin berkembang
informasi sangat mudah didapat..
semua makin pintar..

 duaribusepuluh.....
kita semua punya penerus..
penerus yang lahir di zaman yang makin maju.
penerus yang lahir di kala semua mempunyai pikiran yang kritis.
penerus yang lahir di kala info didapat hanya lewat klik.

duaribusepuluh.....
apa mereka akan merasakan yang sama dengan kita?
apa mereka akan mendapatkan kenangan yang membekas seperti kita?
apa mereka akan jadi generasi yang tanggap seperti impian kita?
apa mereka akan menjadi generasi yang gesit seperti guyonan kita?

duaribusepuluh.....
walau zaman makin maju..
semoga mereka bisa memanfaatkan nya sesuai zaman.
walau info semakin instan.
semoga mereka bisa memanfaatkannya sesuai kemajuan teknologi.

Sebuah pengharapan positif
dari kami....
untuk kalian...

Semoga semua nya sesuai doa, dan harapan kami..
Karena semua ini buka proses instan..

Dari saya,
Luthfy Wildan Haryadi Nurul Fikry
212010097
Seseorang dari bagian sebuah keluarga yang amat sangat saya banggakan...
DUARIBUSEPULUH..

Nuhun DUARIBUSEPULUH
Semangat DUARIBUTIGABELAS.
Nuhun Dil, Nuhun Meng.







Minggu, 25 Mei 2014

nak..

bukan hitungan hari kalian dipersiapkan...
bukan sedikit orang yang memikirkan...
banyak sekali yang dikorbankan...
maka banyak harapan dibebankan..

nak..
kami mengingatkan hanya ingin kalian terbiasa kelak..
kami mengingatkan karena kami tak ingin kalian mengulang kesalahan yang sama..

nak..
banyak harapan yang kami sandarkan kepada kalian..
harapan yang semata mata karena kami yakin kalian bisa..

nak..
kami memberi rasa berbeda agar kalian tahu mana yang manis mana yang pahit..
kami memperlihatkan kehidupan agar kalian tahu mana yang benar mana yang salah..

nak..
kami sangat percaya dengan potensi kalian..
kami sangat yakin dengan pemikiran pemikiran kalian..

dan pada akhirnya..
jangan permasalahkan jarak yang terjadi pada kita..
jangan permasalahkan  hal hal kecil yang bisa menghambat kalian..

ingat lah nak..
semua hanya masalah waktu,
semua hanya masalah penyikapan,
semua hanya masalah sudut pandang.

semua bisa jika kita semua sabar..
semua bisa jika kita semua natural..
semua bisa jika kita semua bisa menempatkan..

terakhir...
selamat atas fase baru yang kalian rasakan sekarang..
semangat untuk menjalankannya..
2 hal yang sangat penting untuk sekarang

sing gesit anaking, da ai salah mah moal matak dicarekan..
sing inisiatip anaking, meh loba caritana kaluarga teh..

Nuhun..


Senin, 19 Mei 2014

Semuanya pun sudah lewat

Sebenarnya YA SUDAHLAH...
Semuanya pun sudah lewat.

Tapi yah... ini semua pernah jadi jalan cerita di hidup ini.

KESIKAMI
Semua percaya atau hanya sekedar formalitas?
tapi, ya sudahlah semuanya pun sudah lewat.

KESIKAMI
Semua percaya atau memang tidak tahu?
tapi, ya sudahlah semuanya pun sudah lewat.

KESIKAMI
Semua mengerti atau memang coba menghormati?
tapi, ya sudahlah semuanya pun sudah lewat.

dan pada aplikasinya.....
semua yang pernah didapat hanya sedikit yang sesuai kenyataan.
ketika melihat alangkah sangat indahnya, ketika dicoba alangkah sangat berat dan sangat tidak sesuai.
sekarang mengerti, kenapa sesepuh selalu menggoyahkan yel yang dianggap sakral.
karena mereka pun pernah merasakan lebih dulu.
Akhirnya, ya sudahlah semuanya pun sudah lewat.
Hambamu ini sangat percaya bahwa di depan sana bisa lebih baik, dan ada rencana besar di depan sana.

Terakhir...
Batu  tak selamanya keras.
Pelawak pun tak selamanya tertawa.
Penyanyi pun tak selamanya merdu.

Batu pun bisa sewaktu - waktu pecah atau bolong.
Pelawak juga mungkin sewaktu-watu bisa marah atau menangis.
Banyak sekali penyanyi yang mungkin bisa jadi fals.
Pada akhirnya bisa melihat dari berbagai perspektif dan saling memahami, mengkin itu lebih indah

Tapi ya sudahlah, semuanya pun sudah lewat.